Guna meningkatkan produktivitas dalam bekerja kini banyak kantor yang menghadirkan ruang-ruang refreshing di lingkungan pekerjaan. Salah satunya adalah studio Antikode yang didesain oleh Seniman Ruang. Saat masuk ke area studio pengembangan situs web yang belakangan beralih target sebagai konsultan UI/UX (user interface/user experience), akan terasa kesan luas tanpa sekat. Studio Antikode terdiri dari tiga lantai. Lantai dasar difungsikan sebagai area parkir, sementara lantai 2 dan 3 untuk area bekerja.
Area depan studio ini serupa bangunan tersendiri yang terpisah dengan bangunan utamanya. Dilengkapi tangga beton, saat dilihat tampak depan keberadaanya seolah-olah melayang. Terdapat ruang kecil saat berkanopi kaca yang menghubungkan pintu masuk dan gedung utama. Disini pengunjung langsung disuguhi ruang kerja utama yang bisa menampung hingga 40 meja kerja.
Didominasi warna yang gelap dengan jendela-jendela berukuran besar, area studio Antikode terasa lebih lapang. Di lantai 1 ini terdapat beberapa ruang privat yang bisa digunakan untuk meeting. Saat memasuki satu ruangan meeting ini, tim Studio Sibambo mendapati dinding keramik yang disulap menjadi papan informasi, coretan-coretan tinta putih menambah kesan bahwa ruangan ini tetap sibuk meski di luar seperti wahana bermain.
Idiom "Work Hard Play Hard" sangat pas disematkan pada studio Antikode, usai berkutat dengan aktivitas bekerja seharian para pekerjanya dimanjakan dengan fasilitas "healing" yang dirasa mampu me-recharge kembali mood masing-masing. Area komunal seperti amphiteater, area bersantai lengkap dengan cardboard games dan perpustakaan menjadi fasilitas yang bisa diakses bersama. Menariknya, untuk turun dari lantai atas ke area amphiteater kita bisa meluncur dengan perosotan. Mengasyikan bukan? (Sibambo/Djuli Pamungkas)