Resonance House

Bagi seorang ayah yang sering jauh dari keluarga, pulang ke rumah bukan sekadar rutinitas—melainkan panggilan hati yang tak terelakkan.

Inilah kisah Resonance House, sebuah rumah yang dirancang khusus untuk memelihara kehangatan dan kedekatan meski jarak memisahkan. Dibangun di atas cinta dan kerinduan, rumah ini menjadi simbol kebersamaan yang selalu dinantikan.

Resonance House berdiri di lahan seluas 288 meter persegi, dengan desain yang mengutamakan gaya modern kontemporer.

Inspirasi desain rumah ini berangkat dari harapan istri sang pemilik, yang ingin memiliki rumah yang bisa selalu menjadi dambaan suaminya.

Setiap sudut rumah diharapkan mampu mengundang kerinduan suaminya untuk pulang, kembali berkumpul dan mengisi rumah dengan tawa dan kebersamaan.

Nama Resonance dipilih untuk mewakili keinginan agar rumah ini bisa memberikan getaran di hati—menjadi tempat yang selalu dirindukan, penuh arti, dan kenangan.

Dengan desain yang modern dan perawatan yang mudah, rumah ini dirancang untuk tetap tampil kekinian sekaligus ramah bagi penghuninya.

Fasad Resonance House memiliki karakter modern yang elegan dan mencolok. Tampilan luar rumah ini mencerminkan keinginan pemilik untuk menghadirkan kesan yang kuat namun tetap sederhana, sehingga rumah menjadi tempat yang mengundang kerinduan dan kedamaian.

Di bagian dalam, rumah ini dirancang untuk mengakomodasi aktivitas keluarga dengan suasana yang hangat dan terbuka.

Ruang keluarga yang lapang menjadi pusat interaksi dan kebersamaan, di mana anak-anak dapat bermain, dan orang tua bisa menikmati momen-momen berharga bersama.

Setiap ruangan memiliki konsep yang mengundang kebersamaan dan memberikan kenyamanan di tengah kesibukan hidup.

Pada akhirnya, Resonance House bukan hanya sekadar hunian, tetapi tempat yang menjadi penopang dan pengingat bahwa keluarga selalu ada untuk menyambut kepulangan dengan cinta.